Berlari
Beberapa minggu terakhir ini mulai membaca lagi memoarnya Haruki Murakami tentang berlari, What I Talk About When I Talk About Running.
Buku yang beberapa tahun lalu jadi trigger buat lari tiap hari jam 5 pagi di Gasibu 🏃
Tadi malam nemu 1 kutipan yang cukup menarik di bukunya,
nothing as profound as a feeling of pride, but at least a certain sense of completion. A personal feeling of happiness and relief that I had accepted something risky and still had the strength to endure it. In this instance, relief outweighed happiness.
Kalau mencoba menengok ke belakang, salah satu momen paling melegakan yang pernah dilalui sepertinya memang momen ketika pursuing difficult things dan punya cukup endurance buat melewatinya, entah outcome-nya sesuai yang diharapkan atau tidak.
Sepertinya banyak hal meaningful memang inherently difficult. Tapi difficulty itu juga yang mungkin bikin itu jadi meaningful.
Switching a career. Starting a family. Building a good habits. Semuanya perjalanan panjang yang datang dengan kesulitan dan tantangannya masing-masing.
Yang bisa dilakukan, barangkali, cukup berusaha sebaik-baiknya atas apapun yang hari ini sedang diupayakan.
Dan, kalau Murakami benar, yang kelak bakal kita jumpai di ujung adalah: a sense of relief karena kita sudah accepted something difficult dan punya cukup kekuatan buat melewati itu semua.
👟